Pages

Blogger news

SIM dan STNK Ketinggalan

Kalau tidak malu, Yhonas sudah njoget di depan kawan-kawannya. Barusan cewek incerannya mengirim BBM menyepakati ajakan Yhonas untuk makan bareng. Besok jam 4 sore di warung makan Mas Widhi yang enaknya terkenal sampai lubang-lubang  jangkrik.

Besoknya, sepulang sekolah, Yhonas langsung bablas ke kamar mandi. Jegar-jegur air sampai habis 5 bak, tapi lupa sabunan. Sehabis itu masuk kamar demi dandan. 3 botol minyak wangi yang aromanya beda-beda, 2 cepuk minyak rambut (1 miliknya dan 1-nya lagi milik bapaknya), 1 botol besar lotion yang baru dipakai sedikit (ditengarai hanya dipakai tiap ia habis nonton film oh yes oh no oh my God) habis dipakai siang itu.

Tak terasa hampir 2 jam ia berdandan. Waktu sudah jam 4 kurang seperempat.

Yhonas kaget. Waktu tinggal 15 menit. Maka njrantallah dia keluar rumah sampai lupa bawa dompet dan apesnya lagi salah nyamber sandal: yang kanan milik bapaknya sedangkan yang kiri milik ibunya.

Yhonas baru sadar dompetnya ketinggalan dan ia salah sandal ketika sampai perempatan terminal Tingkir. Tapi dasar anak orang kaya, di celana jeansnya ternyata ada uang 400 ribu. Pecahan 100 ribuan di tiap kantongnya. Ternyata nyebar uang di semua kantong celana berguna, pikir Yhonas. Cukup untuk beli sandal dulu. Soal makan, kalau uang kurang nanti bisa utang dulu ke Mas Widhi yang baiknya seperti dewa itu. Dan soal SIM dan STNK asal tak ada cegatan, aman.

Sadar waktu tipis, Yhonas nggeblas dengan Satria F-nya yang masih kinyis-kinyis sekempling cewek incerannya. Bangjo terminal Tingkir meski lampu merah disikatnya. Aman, tak ada pulisi mengejar. Bangjo garasi Safari meski menyala merah juga dilibas. Aman juga. Bangjo ABC yang juga dibabatnya. Tapi apes, Pak Pulisi kali ini mengejar.

Demi cewek incerannya yang cantik meski tak secantik istri Mas Widhi itu, Yhonas tak peduli klaksonan dan teriakan Pak Pulisi. Sampai akhirnya Pak Pulisi berhasil memepetnya di depan RS Puri Asih. Terpaksa Yhonas menyerah, menepi.

"Sore, Pak," kata Pak Pulisi sambil menahan tawa setelah melihat sandal yang dipakai Yhonas.

Pak matamu, batin Yhonas.

"Tahu salah Anda, Pak?" tanya Pak Pulisi lagi sambil menutupi lubang hidungnya demi mengurangi serbuan bau wangi nan aneh dari tubuh Yhonas.

Pak matamu semplak, batin Yhonas sebelum menjawab, "Nganu, Pak... Nganu..."

"Malah nganu nganu, nganu kuwi suk nek wis rabi."

" Nganu..."

"Nganu lagi. Hayo, salahmu apa?"

"Nganu, lupa bawa sim dan es te en ka."

Pak Pulisi mengernyitkan dahi. Yhonas malah ndomblong.
READ MORE - SIM dan STNK Ketinggalan

Blogroll

Blogger templates

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.