Pages

Blogger news

Kita adalah Angka-angka


Saya nyaris lupa bahwa kelingking saya masih ungu. Saya juga nyaris lupa bahwa kemarin pagi saya baru saja mencoblos kartu suara pemilu. Hari ini saya momong anak seperti biasa. Bekerja seperti biasa. Sesekali saja teringat bahwa kemarin saya baru saja memberikan satu suara. Sesekali saja teringat ketika saya membuka salah satu situs berita online. Selebihnya lupa.

Pagi tadi saya juga nyaris lupa bahwa di hari-hari sebelum kemarin, saya menjadi saksi hingar bingar usaha perebutan suara. Saya nyaris lupa bahwa saya pernah terlibat perdebatan dengan tetangga perihal caleg ini caleg itu pernah menawarkan ini-itu. Pagi tadi, saya bangun agak kesiangan. Minum kopi bikinan istri saya, eek sambil melamun, lalu bermain dengan anak saya. Itu saja.

Jika anda bukan pengurus atau caleg partai, bukan pegawai KPU, bukan wartawan yang sedang bertugas meliput pemilu, barangkali nyaris sama dengan saya. Anda bangun pagi lalu misuh “Asu wis esuk,” lalu minum secangkir kopi, eek, sarapan, dan nyemplung ke jalanan hingga kuyup oleh karbon monoksida. Nyaris sama dengan kemarin. Rutin. Hampir lupa bahwa kemarin pemilu. Sesekali teringat ketika melihat dan mendengar kabar yang berkelebat. Selebihnya lupa.

Sementara itu, di pusat kekuasaan sana, Jakarta, hingar bingar masih berlanjut. Hitung cepat dipantau. Persentase dan angka-angka dianalisa.  Evaluasi dan rencana. Lobi-lobi dan tawar menawar.  Pertemuan-pertemuan rahasia. Kasak-kusuk. Kesepakatan-kesepakatan. Rancangan-rancangan. Kemungkinan-kemungkinan sekaligus ketidamungkinan-ketidakmungkinan.

Bagi kita, orang-orang biasa ini, itu adalah dunia yang jauh. Berjarak. Kita tidak terlibat tetapi sesungguhnya kita ada di sana. Kita tidak mendengar tetapi sesunggguhnya kita sedang diperbincangkan. Kita ada di dalam rencana-rencana dan kemungkinan-kemungkinan.  Kita sedang dibicarakan tapi tidak sedang diajak bicara. Sebab kita telah menjadi angka-angka.

Maka jangan heran jika nanti partai yang anda jagokan dan pilih kemarin, ujug-ujug berkoalisi dengan partai yang anda benci.  Ideologi? Barangkali saat ini masih ada, tapi kemungkinan besar tidak. Juga jangan kaget
jika capres yang anda idolakan tiba-tiba menjadi cawapres dari capres yang gambarnya pernah anda ludahi. Dan jangan marah jika caleg yang kemarin anda coblos kelak tak pernah mengajak anda bicara.

Ah, siapa pula yang akan mengajak bicara angka-angka?  Barangkali hanya penggemar kode buntut dan orang gila. (10 April 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Blogger templates

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.